Pengunjung

Luangkan Waktu Untuk Berbahagia





Luangkan Waktu Untuk Berbahagia!

Anda suatu keajaiban yang hidup di bumi ini. Anda istimewa dan tiada seorangpun sama seperti anda. Anda tak tergantikan. Unik. Mengapa anda tidak mengagumi dan menyenangi diri anda sendiri dan orang-orang disekitar anda? Adakah anda beranggapan, bahwa sudah semestinya anda hidup, sempat berdendang, berjoget dan bergembira?
Mengapa memboroskan waktu dengan berebut uang, uang, uang?
Mengapa terus mencemaskan hari esok atau lusa? Mengapa berkelahi dan naik pitam? Mengapa sibuk dengan segala macam urusan atau mengurung diri di kamar, bila hari cerah?

            Luangkan waktu untuk berbahagia
           Waktu bukanlah jalur cepat 
           antara lahir dan mati
            Waktu adalah kesempatan
            Untuk duduk menikmati lingkungan.

Inilah hari untuk bergembira. Anda tak punya hari lain selain hari ini untuk hidup, bergembira dan merasa puas. Jika tidak hidup hari ini, anda kehilangan hari itu juga.
Jangan kendorkan semangat anda dengan bermacam-macam ketakutan dan kecemasan akan hari esok. Janganlah memberati hati anda dengan segala pahit getir masa silam. Hiduplah untuk hari ini! Kenangkanlah apa yang baik-baik di hari kemarin atau pikirkanlah apa yang bagus-bagus , yang mungkin terjadi besok! Tetapi janganlah tenggelam dalam masa lalu atau masa depan. Kemarin sudah berlalu, esok belum tiba. Hari ini sajalah yang anda miliki. Jadikanlah hari ini hari terbaik bagi anda!

Anda sudah memanggul seluruh masa lalu anda dan masih maukah menambah beban seluruh masa depan? Terlalu berat! Kehidupan ini diberikan  kepada kita secara berangsur-angsur, dua puluh empat jam demi dua puluh empat jam. Jadi, mengapa anda menghendaki seluruhnya sekaligus? Maksud sang Pencipta bukan demikian.

            Jangan lupa:
            Setiap hari dihadiahkan kepada kita
            Untuk merasa bahagia sepenuhnya.

Coba perhatikanlah cara anda bangun di pagi hari. Belum sadar sepenuhnya. Membuka mata pun perlu usaha. Cobalah temukan apa yang anda rasakan di saat-saat subuh waktu belum terjaga dari tidur! Apakah anda bangun dengan rasa senang? Apakah anda gembira boleh menyambut datangnya hari yang baru? Apakah anda bergairah untuk memulai hari ini? Atau apakah hari baru dirasakan sebagai beban berat yang menindih?
Pada saat baru bangun seperti inilah anda dapat merasakan apakah anda bahagia atau tidak. Maksudnya bukan mengenai hal yang biasa-biasa saja, seperti ‘Aku sehat-sehat saja’. ‘Aku tidak enak badan’. Bahagia lebih mendalam. Dapatkah anda secara jujur berkata’ya’ kepada suami, isteri, anak-anak, dan juga kepada orang-orang yang akan dijumpai pada hari ini? Apakah anda gembira atas hari yang mau-tak-mau terbentang di depan anda? Ataukah diam-diam anda sudah menyerah dan bangun dengan malas?
Jujurlah! Jangan menjawab tergesa-gesa. Janganlah bersiap diri semata-mata untuk memainkan peran yang sudah anda putuskan.
Sangatlah berguna kalau anda berhasil menemukan apakah anda bahagia atau tidak. Dan kalau jawabannya ‘tidak’, mengapa tidak?
Tiada seorangpun dapat mengubah itu selain anda sendiri. Sebab, tiada seorang pun dapat menggantikan anda.

            Terimalah setiap hari sebagai suatu anugerah!
            Janganlah bangun terlambat!
            Bercermin dan tersenyumlah kepada diri sendiri,
            lalu ucapkan ‘ selamat pagi!’
            Kalau ini sudah menjadi kebiasaan anda, baru kemudian
            ungkapkanlah kepada orang lain juga!

Kemarin serta semua hari dan tahun-tahun lalu, sudah lewat, terkubur dalam masa lalu. Anda tak dapat mengubahnya lagi.
Apakah anda pernah tertimpa banyak kesusahan? Janganlah selalu membawa serta kemanapun anda pergi. Sebab, anda akan semakin lelah sampai akhirnya tak sanggup bernafas lagi.
Kesusahan datang melanda, namun anda dapat menanggungnya dengan menyerahkannya ke dalam tangan Tuhan. Ada pahit-getir yang dapat disembuhkan, kalau anda memaafkan dengan tulus. Namun ada pula duka lara yang dengan tekad baikpun tak dapat disembuhkan. Kalau demikian, biarkanlah!

            Jangalah memulai hari ini
            dengan duka-nestapa kemarin.

Orang bahagia membawa berkat, orang tak bahagia mendatangkan kesulitan. Orang bahagia tidak berbahaya. Ia paham betul, bahwa kebahagiaan tersirat dalam rupa-rupa perkara sederhana, dan bahwa selalu ada yang kurang. Tetapi, ia tidak terpaku pada yang kurang itu, melainkan gembira atas apa yang sudah tersedia.
Orang bahagia tidak membiarkan dirinya tenggelam dalam masalah-masalah yang ia hadapi. Ia berusaha sendiri dan tidak mengharapkan semuanya dari orang lain. Ia tidak menganggap kebahagiaan sebagai hadiah besar dari lotre. Sebab, ia tahu bahwa kebahagiaan bagaikan bayang-bayang yang mengikuti kita, biar pun kita tidak menyadarinya. Kebahagiaan bagaikan suara yang bergema, yang menjawab pemberian diri kita.

            Barangkali aku mencari kebahagiaan kelewat jauh.
            Kebahagiaan seumpama sepasang kacamata:
            aku tak dapat melihatnya sungguhpun
            menempel di ujung hidung
            Sedekat itulah!

Kalau kita hendak berbahagia, kita mesti membayar harganya. Harganya ialah kita memberikan diri kita sendiri. Tidak lebih, tidak kurang.
Memberikan diri tidak mungkin berdasarkan fanatisme atau keinginan menonjolkan diri. Jangan pula dianggap sebagai kewajiban yang tidak disukai dan sebagai korban yang berat. Memberikan diri hanya dapat berlangsung secara bebas dan gembira berdasarkan kasih. Dan kalau demikian, aku sungguh bahagia. Sebab kebahagiaan, tidak lain daripada bayang-bayang kasihku.

            Berbahagialah orang yang tidak mengejar kebahagiaan
            seperti ingin menangkap kupu-kupu.
            Ia bersyukur atas apa,
            yang dikaruniakan kepadanya.

Anda pernah mengalami hari-hari buruk itu seperti apa? Pada hari-hari seperti itu semuanya gagal dan serba salah, dan segala sesuatu tampak kelam. Dan yang paling buruk : Anda mengira, bahwa segalanya akan tetap seperti itu. Hari-hari buruk perlahan-lahan lewat. Itulah hari-hari yang paling panjang.
Setiap orang mengalami hari buruk. Apa boleh buat? Pada hari-hari buruk anda harus sabar, sangat sabar. Kesabaran merupakan keutamaan penting dan kita mesti terus belajar bersabar sepanjang hayat. Dewasa ini segala sesuatunya serba cepat dan instan. Setiap keinginan harus segera dipenuhi. Tekan tombol, jadi!
Akan tetapi, hidup kita bukan bagaikan mesin yang mengeluarkan hari-hari baik saja. Hari-hari baik dan buruk bercampur aduk. Hari-hari baik berlalu, berikut datang hari-hari duka-nestapa. Namun hari-hari buruk pun lewat! Mengapa kita lupa itu? Mestinya kita tetap tenang penuh harap.

            Sekali-kali kita harus belajar terbang secara buta,
            seperti para pilot di tengah kabut tebal.
            Karena itu biarlah orang lain memegang kemudi.
            Bersabarlah, - bahkan dengan diri sendiri!

Kalau anda merasa capai dan dongkol, kalau anda muak akan segala sesuatu dan tak mempunyai akal lagi tentang apa yang mesti diperbuat, kalau anda merasa benar-benar putus asa, maka ingatlah hari-hari baik yang penuh gelak tawa dan canda ria, sewaktu anda bercengkrama dengan siapa saja.
Janganlah lupa akan hari-hari indah! Jika segala sesuatu tampak kelam dan hati anda diliputi pahit-getir, jika anda merasa tanpa harapan, maka telusurilah ingatanmu untuk mengenang hari-hari indah. Hari yang penuh riang gembira dan penuh harap akan masa depan. Janganlah melupakan hari-hari indah anda! Jika terlupakan, hari-hari indah itu tak kan pernah muncul kembali.

            Humor serta kesabaran adalah unta tunggangan
            guna menyeberangi padang gurun yang luas.

Mudah berkata: Tertawa itu sehat, namun seringkali kita kurang menjaga kesehatan kita dengan gembira. Kegembiraanlah barometer terbaik bagi kesehatan orang perseorangan maupun kelompok orang. Humor tidak buta terhadap kelemahan kita sendiri, dan kelemahan orang lain diterima juga. Kegembiraan dan humor biasanya tidak cukup kita perhitungkan dalam hidup sehari-hari.


            Bagi orang yang melihat apapun gelap saja,          
            Fajarpun terasa senja.

Baliklah lembaran hidup setiap hari dan mulailah halaman baru!
Kalau kita tidak bertekad demikian, maka kita akan memasuki jalan buntu. Setiap malam kita menyerahkan lembar hidup kita ini sebagaimana adanya. Serahkanlah ke dalam tangan Tuhan, maka kita dapat memulai pagi hari dengan lembar yang baru secara segar.
Setiap hari – mulailah hidup baru! Kita bagaikan orang ‘baru’, karena matamu melihat, tanganmu merasa, jantungmu berdetak.
Rasakanlah bahwa anda menjadi baru, karena sadar bahwa anda hidup dan bahwa inilah hari pertama dari sisa hidup anda.
Pandanglah orang dan benda di sekitar anda dengan mata jernih!
Kita masih dapat tertawa, masih dapat menikmati hal-hal sederhana, seperti bunga-bunga kecil dipinggir jalan ziarah kita.

            Terimalah segala anugerah hari ini:
          Terang, udara dan hidup,
            gelak tawa dan air mata,
            kegembiraan dan barangkali juga keajaiban!






Tidak ada komentar:

Posting Komentar